Perbedaan Jahe Merah dan Jahe Biasa

Jahe-Merah-dan-Jahe-Biasa

Sirikat.id – Dua jenis jahe yang kerap digunakan dalam campuran minuman untuk menghangatkan badan adalah jahe merah dan jahe biasa. Perbedaan dari kedua jahe ini terletak pada warna dan rasanya. Dari luar, sekilas memang mirip dengan lengkuas merah.

Di Indonesia, jahe ditemukan dalam banyak jenis seperti jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum) dan jahe putih atau jahe biasa (Zingiber officinale). Meski masuk ke dalam satu famili yang sama, ternyata baik jahe merah dan jahe biasa memiliki perbedaan tersendiri, terutama khasiatnya.

Kandungan Jahe Merah

Dari segi kandungan, jahe merah dan jahe biasa sebenarnya memiliki nutrisi yang sama seperti mineral, vitamin A, B1, B3, dan C, besi, fosfor, serta kalsium.

Namun untuk khasiatnya, jahe merah lebih efektif dalam menghangatkan tubuh karena cenderung memiliki rasa pedas yang lebih kuat. Selain itu, jahe merah juga merupakan varietas unggul karena memiliki kandungan senyawa aktif yang lebih tinggi dibandingkan varietas jahe lainnya.

Manfaat jahe satu ini membantu meredakan mual dan muntah yang biasa dialami ibu hamil di trimester pertama. Namun, supaya tidak terlalu panas di perut, jahe bisa dicampurkan dengan teh dan tambahan madu.

Masteria menambahkan pun menambahkan bahwa jahe merah juga baik untuk menjaga kesehatan jantung dengan menurunkan trigliserida dan kadar kolesterol di dalam darah.

Kandungan Jahe Biasa

Sementara itu, meskipun jahe biasa tidak seterkenal jahe merah, tanaman ini tetap memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Kandungan gingerol pada jahe biasa diyakini mampu membantu mencegah infeksi, terutama infeksi bakteri pada mulut seperti pada radang gusi, juga infeksi pada saluran pernapasan.

Jahe biasa juga memiliki sifat anti-kanker yang dikaitkan dengan gingerol, yang ditemukan dalam jumlah besar dalam jahe mentah. Dalam sebuah studi 28 hari terhadap individu yang berisiko normal terkena kanker kolorektal, 2 gram ekstrak jahe per hari secara signifikan mengurangi molekul pensinyalan pro-inflamasi di usus besar.

Namun, studi lanjutan pada individu yang berisiko tinggi terkena kanker kolorektal tidak memberikan hasil yang sama. Jahe biasa (jahe putih) juga diunggulkan dalam mengatasi alzeimer dan infeksi bakteri, terutama yang terjadi pada mulut dan gusi.

Intinya, yang paling utama dari khasiat jahe adalah sifat antiinflamasi yang dimiliki. Hal itu biasanya yang dicari orang saat mengonsumsi jahe. Baik jahe putih, merah, maupun emprit, ketiganya sama-sama baik untuk dikonsumsi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *